Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di dunia saat ini sudah semakin maju. Dampak kemajuan itu terasa ke seluruh pelosok bumi, termasuk di Indonesia. Perkembangan teknologi ini juga menyentuh aspek kepemerintahan baik untuk peningkatan kinerja internal organisasi, maupun dampaknya terhadap harapan peningkatan kualitas layanan publik.Disisi lain, industri TIK juga merupakan salah satu sektor strategis bagi pembangunan nasional. Akan tetapi pertumbuhan industri TIK sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur telekomunikasi. Infrastruktur telekomunikasi memegang peran utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menjaga keamanan dan integritas dan untuk memfasilitasi pengembangan pendidikan, kesehatan dan kegiatan pemerintahan secara keseluruhan. Berdasarkan studi ekstensif dari Roller dan Waverman, diketahui bahwa setelah mencapai tingkat teledensitas tertentu misalnya 40%, investasi dalam infrastruktur telekomunikasi akan mempunyai dampak yag lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi per dollar investasi dibandingkan investasi infrastruktur lainnya.
Di Indonesia, pertumbuhan sektor industri telekomunikasi saat ini lebih banyak didorong oleh industri telekomunikasi seluler yang menjadi motor utama pertumbuhan investasi dan pendapatan. Sebagai negara dengan jumlah pendudukan terbesar keempat di dunia setelah Cina, India dan USA, selama ini pemerintah belum mampu melihat besarnya pasar domestik yang seharusnya bisa dijadikan kekuatan tawar dalam menentukan kebijakan dan aturan-aturan yang mendukung pengembangan pemanfaatan TIK di pemerintahan maupun di masyarakat. Liberalisasi dalam persaingan industri TIK membutuhkan kerangka hukum dan regulasi yang kuat serta kejelian dan “kecerdasan” pemerintah untuk mengikuti perkembangan dan jangan sampai mengorbankan keseimbangan kepentingan seluruh stakeholder yaitu kepentingan investor, operator, vendor, pemerintah dan yang terpenting kepentingan publik selaku pengguna akhir (end-user).
Dalam mewujudkan harapan implementasi e-government, diperlukan adanya dukungan data yang komprehensif meliputi hardware, software, infrastruktur jaringan, perangkat SDM. Data ini sangat diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan investasi jangka panjang yang tepat guna dan sesuai kebutuhan. Layanan Internet telah melingkupi wilayah yang dapat dijangkau oleh telepon kabel.Layanan internet nir kabel (wireless) tersedia untuk wilayah-wilayah kota dan ibukota kabupaten. Pengguna Internet semakin meningkat, terutama di perkantoran (pemerintah maupun swasta), lembaga pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi), serta diikuti dengan meningkatnya jumlah warung internet (warnet).Industri pengembang perangkat lunak (software) sangat minim. Masih sedikit organisasi (pemerintah dan swasta) yang menggunakan sistem informasi yang dibuat secara profesional. Kalaupun ada, produk yang dihasilkan masih bersifat sederhana serta untuk penggunaan-penggunaan pada organisasi menengah kecil. Kebutuhan perangkat lunak yang lebih kompleks dan berskala besar dikerjakan oleh para vendor dari luar, baik di dunia industri swasta maupun di instansi pemerintahan.Implementasi Teknologi Informasi masih jauh dari cukup untuk mencapai e-Government yang dapat memuaskan kebutuhan pelayanan pada masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari belum terpenuhinya hardware, software, brainware dan kebijakan serta kesiapan e-Government.
Komunikasi berbasis teknologi seluler diprediksi akan menjadi tulang punggung infrastruktur komunikasi di Indonesia pada masa depan. 3G dan 4G akan semakin berkembang dan komunikasi berbasis fixed line akan berkembang ke arah fiber optic atau teknologi broadband lainnya. Perkembangan konten lokal akan semakin meningkat sehingga lalu lintas data lokal akan semakin padat.Komunikasi berbasis protokol internet akan semakin meningkat seperti IP-TV, IP-Phone/VoIP, Video On Demand (VoD), Teleconference dan lain-lainnya. Pertumbuhan pengguna akan berkembang tidak hanya pada perkantoran dan industri, tetapi akan meluas pada pengguna individual.
Berlangsungnya era pasar global menjadikan persaingan semakin menguat antar pelaku usaha. Perkembangan TIK mendorong pergerakan ekonomi semakin cepat. Batas negara tak lagi menjadi sekat dalam roda perekonomian. Transaksi ekonomi pun dilakukan tanpa melalui proses pertemuan langsung. Transaksi elektronik akan semakin kerap terjadi dengan wilayah lain di Indonesia maupun dengan pelaku usaha di negara berbeda. Keterbukaan informasi sebagai sebuah dampak dari perkembangan TIK menjadikan perubahan bentuk layanan yang diberikan pemerintah kepada publik. Pemerintah akan menjadi lembaga layanan bagi berbagai kepentingan publik yang profesional, cepat-tanggap dan transparan-akuntabel. Pemenuhan layanan publik pun dapat dilakukan dengan tanpa mengunjungi kantor pemerintahan, semisal melalui website dan email ataupun pesan singkat (SMS).
Ikatan sosial publik terbangun dalam sebuah jejaring tanpa batas negara. Bila tidak diikuti dengan penguatan ikatan sosial di ranah kehidupan, maka dapat terjadi de-humanisasi di lingkungan interaksi langsung publik. Solidaritas dapat terjadi tidak lagi dalam sebuah batasan administrasi kewilayahan maupun batasan negara. Kesatuan masyarakat internasional akan terbangun. Ditambah lagi dengan tersedianya Harga Jual Blackberry Iphone Laptop Murah membuat kemudahan mengakses internet bagi semua kalangan tanpa batasan di semua lapisan masyarakat.Publik akan tumbuh sebagai kelompok kritis dengan aliran informasi yang semakin mudah diakses. Kontrol publik terhadap pemerintah akan semakin menguat. Selain itu, publik juga akan membangun sebuah komunitas belajar antar publik secara langsung, dengan peran pemerintah yang semakin mengecil bahkan menjadi tiada.
sumber: http://beri.biz/berita-online/perkembangan-dan-pembangunan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-murah-berkualitas-di-indonesia
0 komentar:
Posting Komentar